Jenis Ular Sawah yang Berbisa dan Tidak, Kenali Ciri-cirinya - Merdeka

 

Jenis Ular Sawah yang Berbisa dan Tidak, Kenali Ciri-cirinya

Ular sawah menjadi penyeimbang ekosistem sawah karena bisa memangsa tikus karena tergolong hama yang merusak tanaman.

 ular sawah

Meski berbahaya, tapi ular sawah adalah penyeimbang ekosistem sawah karena bisa memangsa tikus

Jenis Ular Sawah yang Berbisa dan Tidak, Kenali Ciri-cirinya

Sawah bukan hanya lahan subur yang menghasilkan padi, tetapi juga rumah bagi berbagai spesies ular.

Beberapa di antaranya tidak berbahaya, namun ada pula yang berbisa dan dapat menimbulkan ancaman serius bagi manusia.

Berikut selengkapnya jenis-jenis ular sawah yang harus diwaspadai dan cara mencegah mereka masuk ke dalam rumah.

1. Ular Jali

Jenis ular sawah yang pertama dan perlu diwaspadai yaitu ular jail atau Ptyas korros.

Ular ini memiliki warna perak, abu-abu maupun cokelat oranye. Sedangkan warna sisik bagian bawah tubuhnya yaitu kuning dan ujungnya warna hitam. Ekornya berwarna zaitun dan tepinya berwarna agak gelap.

Ular ini sering ditemukan di sawah karena memang suka memangsa tikus. Selain ditemukan di tanah, kadang mereka juga suka memanjat pohon meski tidak terlalu tinggi.

Ular jali adalah ular yang tidak berbisa sehingga cukup aman jika tak sengaja berjumpa dengannya. Meski kadang menggigit namun ular jali ini tidak menghasilkan luka yang fatal.

2. Ular Sanca Kembang

Jenis ular sawah berikutnya yaitu ular sanca kembang. Panjang tubuh rata-rata dan massa tubuh rata-rata ular sanca kembang masing-masing adalah 4,78m dan 170 kg.

Beberapa individu telah mencapai panjang 9,0m dan berat 270 kg.

Python reticulatus atau sanca kembang berwarna kuning muda hingga coklat pada bagian punggung tubuhnya dengan garis hitam memanjang dari area perut mata secara diagonal ke bawah menuju moncong.


Garis hitam lain kadang-kadang hadir di kepala ular memanjang dari ujung moncong ke dasar tengkorak atau tengkuk.

Di sepanjang bagian belakang ular sanca kembang adalah pola berulang dari X hitam yang menciptakan pola seperti berlian.

merdeka.com

Ular sanca kembang yang lebih muda telah dilaporkan memiliki garis lintang dengan bintik-bintik hitam di seluruh tubuh mereka.

Di alam liar, ular ini memakan berbagai jenis mangsa kebanyakan burung dan mamalia, termasuk spesies besar seperti rusa atau babi hutan. Di sawah, ular sanca kembang memangsa tikus.

Sanca kembang atau kadang juga dikata Sanca batik adalah sejenis ular tidak berbisa.


3. Ular Sapi

Jenis ular sawah selanjutnya yaitu ular sapi. Ular sapi memang banyak ditemukan di daerah tropis. Ular ini umumnya sangat defensif.

Mereka sangat percaya diri dengan kemampuan mereka untuk membela diri sehingga Anda harus sangat percaya diri agar memiliki kesempatan untuk mengendalikan spesies ini dari jarak jauh.

Ular sapi memang bukan ular berbisa namun ular ini memiliki gigitan yang mengandung bakteri sehingga siapapun yang tergigit berpotensi terinfeksi.


Ular ini umumnya cukup mudah ditemukan di sawah, hutan, perkebunan hingga pemukiman penduduk. Saat merasa terancam dan ingin menyerang ia akan mengembangkan kepalanya.

4. Ular Pucuk

Jenis ular sawah berikutnya yaitu ular pucuk atau Ahaetulla Prasina. Ular pucuk memiliki tubuh berwarna hijau.

Ular ini tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Natuna, Sumbawa hingga Pulau Bali.

merdeka.com

Bentuk kepalanya lancip dan memiliki taring. Ular pucuk bisa memiliki panjang hingga 2 meter. Warna hijaunya menyamarkannya saat berada di pucuk pohon dan membuatnya seperti daun sehingga tak jarang orang tak mengetahui ada ular pucuk di sekitar mereka.

Ular ini adalah ular yang tergolong ular yang berbisa namun tidak terlalu berbahaya karena kandungan bisanya rendah.


5. Ular Sendok Jawa

Jenis ular sawah yang juga harus diwaspadai yaitu ular sendok jawa. Ular sendok jawa atau kobra selatan Indonesia, atau kobra Indonesia, adalah spesies kobra kekar dan sangat berbisa asli Indonesia.

Spesies kobra ini berasal dari pulau Jawa di Indonesia dan Kepulauan Sunda Kecil di Bali, Lombok, Sumbawa, Komodo, Flores, Lomblen, dan Alor. Mereka mungkin terjadi di pulau-pulau lain dalam kelompok.

Ular ini memungkinkan ditemukan di sawah dan jika bertemu dengannya, hendaknya Anda segera menghindar. Ular ini kerap berburu tikus dan katak sebagai santapannya.


6. Ular Tanah

Ular Tanah adalah spesies ular berbisa yang endemik di Asia Tenggara. Ular ini memiliki ukuran yang tidak terlalu besar, cenderung gemuk, dan agak pendek. Panjang rata-rata sekitar 76 cm, dengan betina cenderung lebih panjang dari jantan. Spesimen yang lebih panjang, hingga 91 cm, juga kadang-kadang dijumpai.

Punggungnya berwarna cokelat agak kemerahan atau kemerah-jambuan. Terdapat corak segitiga besar cokelat gelap berseling dengan warna terang kekuningan atau keputihan sepanjang bagian tengah punggung. Sisi samping lebih pucat atau lebih buram, dengan bercak-bercak cokelat gelap besar.


Ular Tanah dikenal sebagai ular yang berbisa dan berbahaya. Bisa ular ini mengandung anti-koagulan yang mencegah pembekuan darah dan bisa menyebabkan luka permanen atau kebutaan jika menyembur ke mata. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dan menghindari kontak langsung dengan ular ini.

merdeka.com

Cara Mencegah Ular Masuk Rumah

Untuk mencegah ular masuk ke dalam rumah, Anda bisa mengikuti beberapa langkah berikut ini:

  • Bersihkan Lingkungan Rumah: Pastikan lingkungan rumah Anda bersih dari tumpukan sampah dan saluran air terjaga, karena tempat-tempat gelap dan kotor menarik ular untuk memangsa tikus atau hama lainnya.
  • Gunakan Pengharum atau Belerang: Ular tidak menyukai bau pengharum atau belerang. Anda bisa menaruh pengharum ruangan atau belerang di tiap sudut hunian untuk mengusir ular.
  • Potong Rumput: Rumput yang tinggi bisa menjadi tempat persembunyian bagi ular. Menjaga rumput tetap pendek akan membuat ular merasa tidak aman dan cenderung menghindari area tersebut.
  • Tutup Lubang dan Celah: Periksa dan tutup lubang serta celah di dinding atau lantai yang mungkin menjadi pintu masuk bagi ular ke dalam rumah Anda.
  • Jauhkan Hewan Pengerat: Tikus dan hewan pengerat lainnya adalah sumber makanan utama ular. Pastikan Anda menjaga rumah dan pekarangan bebas dari tikus untuk mengurangi kemungkinan ular datang.
Artikel ini ditulis oleh

Editor Tyas Titi Kinapti

6 Jenis Makanan yang dapat Merusak Otak, Kenali Cara Menguranginya

Sangat penting untuk menghindari makanan yang buruk untuk tubuh dan yang bisa menurunkan kemampuan otak.

Kala Harga Beras Naik, 450 Hektare Sawah di Lumajang Terancam Gagal Panen

Banyak lahan persawahan menguning karena diserang hama wereng dan tikus.

Cara Atasi Keriput Wajah dan Kulit Kendur Hanya dengan 1 Buah, Langsung Tampak Awet Muda

Kulit keriput dan kendur adalah masalah kulit yang muncul seiring bertambahnya usia. Yuk, simak cara mengatasi keduanya hanya dengan satu jenis buah ini!

Mengenal Ayam Kukuak Balenggek, Hewan Endemik Sumatera Barat yang Punya Suara Merdu

Salah satu jenis unggas yang sudah menjadi satwa endemik ini memiliki suara yang panjang dan merdu.

Jenis Ular Hitam dan Penjelasannya, Ada yang Memiliki Racun Mematikan

Ada banyak jenis ular hitam yang tersebar di berbagai lingkungan. Namun, tidak semua ular hitam ini berbahaya dan berbisa.

Mencicipi Kue Gandus, Kudapan Berbahan Ikan Khas Palembang Dipadukan dengan Taburan Unik

Kudapan khas Palembang ini biasa hadir ketika Ramadan tiba. Namun kue ini cukup digemari masyarakat karena sajiannya yang unik.

Olah Limbah Kulit Ikan Pari dengan Modal Rp1,5 Juta, Ardi Kini Raup Omzet Rp50 Juta per Bulan

Ardiyansyah atau yang akrab disapa Ardi, mulai merintis usaha kerajinan tangan dari kulit pada 2013 dengan bekal ilmu yang didapat saat kuliah.

Sering Kucek Mata Terlalu Lama, Awas Ini Bahaya yang Mengintai

Mengucek mata adalah kebiasaan yang sering dilakukan, tetapi pakar kesehatan mata setuju bahwa itu tidak sehat.

Tarian Khas Sukabumi Ini Dulunya Digunakan untuk Usir Hewan Buas, Begini Kisahnya

Dahulu para penari asal Jawa Tengah dibawa ke Sukabumi untuk mengusir hewan buas dan makhluk halus melalui tarian.

Baca Juga

Komentar

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Opsitek