Virus Covid-19 Varian Baru Xec Menyebar di AS dan Eropa, Apa Saja Gejalanya? Halaman all - Kompas
KOMPAS.com - Varian baru dari virus Covid-19, Xec saat ini sedang menyebar di Eropa dan Amerika Serikat.
Covid-19 varian Xec pertama kali dideteksi di Berlin, Jerman, pada Juni 2024. Dikutip dari Euronews, Selasa (17/9/2024), varian baru virus corona ini telahterdeteksi di 11 negara Eropa.
Bukan hanya di Eropa, penyebaran varian Covid-19 Xec juga terdeteksi di Amerika Serikat.
Baca juga: Apresiasi Pengesahan Pelabelan Risiko Pelepasan BPA, PKBI: Informasi Penting untuk Konsumen
Hal ini diungkap profesor bidang penyakit menular dari Yale School of Public Health, Albert Ko.
Ko mengatakan, saat ini kurang dari 100 kasus telah terdeteksi di 12 negara bagian AS.
Melihat penyebarannya yang cepat dan masif, tentu kita perlu mewaspadai penularannya. Untuk itu, cari tahu yuk apa itu virus Covid-19 varian Xec dan bagaimana gejalanya?
Baca juga: Singapura Setop Pakai Vaksin Covid-19 Sinovac, Ada Apa?
Mengenal virus Covid-19 varian Xec dan gejalanya
Xec merupakan jenis rekombinan dari dua varian Covid-19 sebelumnya, yakni KP.3.3 varian FLiRT dan KS.1.1, dilansir dari Today.com, Kamis (19/9/2024).
Varian ini juga merupakan subgaris keturunan Omicron yang telah berdar di berbagai belahan dunia.
Ilmuwan data dari Australia, Mike Honey menuturkan, jenis virus tersebut menujukkan pertumbuhan yang masif di Jerman dan Denmark serta sudah dilaporkan di 27 negara.
Baca juga: Kemenkes: Penyakit Mpox Bukan Efek Vaksin Covid-19
Sementara itu, profesor penyakit menular dari Vanderbilt University Medical Center, William Schaffner menjelaskan, varian Xec memang cukup menular dan sangat mudah menyebar.
Seperti varian virus Covid-19 lainnya, jenis tersebut juga menyebar dari orang ke orang melalui droplet pernapasan.
Profesor dari Departemen Mikrobiologi Molekuler dan Imunologi di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, Andrew Pekosz menyatakan, masih belum banyak informasi seputar gejala atau ciri klinis lainnya.
Sejauh ini, varian Xec tampaknya tidak menimbulkan gejala khas atau penyakit yang lebih parah.
Gejala yang disebabkan oleh XEC mirip dengan penyakit yang disebabkan oleh varian Omicron, yaitu:
- Sakit tenggorokan
- Batuk
- Kelelahan
- Sakit kepala dan nyeri tubuh
- Penyumbatan
- Pilek
- Demam atau menggigil
- Sesak napas
- Mual atau kehilangan nafsu makan
- Diare
- Kehilangan indra perasa atau penciuman.
Baca juga: Kemenkes Tegaskan Mpox Bukan Efek Samping Vaksin Covid-19
Apakah vaksin efektif cegah varian Xec?
Para ahli menegaskan, vaksin utama dan tambahan menjadi pertahanan penting untuk mencegah varian Xec, dikutip dari Business Standard, Rabu (18/9/2024).
Meskipun XEC lebih cepat penularannya, vaksin yang saat ini ada seharusnya tetap memberikan perlindungan terhadap penyakit komplikasi yang lebih parah.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, CDC telah merekomendasikan agar individu berusia enam bulan ke atas menerima vaksin Covid-19 2024-2025 yang diperbarui.
Baca juga: Kata Ahli soal Kemungkinan Penyebab "Pager-pager" di Lebanon Meledak Bersamaan
Para dokter menekankan, vaksin saat ini yang menargetkan varian Omicron kemungkinan akan tetap efektif terhadap Xec karena tidak jauh berbeda dari varian sebelumnya.
Schaffner mengingatkan pentingnya vaksinasi Covid terbaru bagi orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit parah.
Kelompok komorbid harus divaksinasi sesegera mungkin karena virus tersebut masih beredar pada tingkat yang relatif tinggi di dunia.
Baca juga: Virus Penyebab Covid-19 Bisa Menginfeksi Otak, Ini Efek pada Penyintas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Komentar
Posting Komentar